Perbandingan KPR Syariah vs Konvensional: Mana Lebih Untung?

KPR syariah vs konvensional

KPR syariah vs konvensional

KPR syariah vs konvensional

Membeli rumah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Namun, muncul pertanyaan klasik: KPR syariah vs konvensional, mana yang lebih untung? Jawabannya bergantung pada kebutuhan, kondisi finansial, serta preferensi setiap individu.

Konsep Dasar KPR Konvensional

KPR konvensional bekerja dengan sistem bunga. Bank memberikan pinjaman, lalu nasabah membayar cicilan beserta bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga tetap (fixed) atau mengambang (floating).

Kelebihan KPR konvensional adalah banyaknya pilihan tenor, fleksibilitas program promo, serta ketersediaan hampir di semua bank besar. Namun, risikonya ada pada fluktuasi bunga. Jika suku bunga naik, cicilan bulanan bisa ikut melonjak.

Menurut Kompas Properti, sebagian besar KPR konvensional di Indonesia masih menggunakan kombinasi bunga tetap 3–5 tahun pertama lalu dilanjutkan dengan bunga mengambang.

Konsep Dasar KPR Syariah

KPR syariah menggunakan prinsip jual beli (murabahah) atau sewa-beli (ijarah muntahiya bittamlik). Tidak ada bunga, melainkan margin atau keuntungan tetap yang disepakati sejak awal.

Kelebihan KPR syariah adalah cicilan flat sampai akhir tenor, tanpa terpengaruh fluktuasi pasar. Selain itu, konsepnya dianggap lebih sesuai dengan prinsip keuangan Islam karena bebas dari riba.

Namun, KPR syariah biasanya membutuhkan uang muka (DP) lebih tinggi, dan tidak semua bank memiliki program syariah yang fleksibel.

Perbandingan Utama KPR Syariah vs Konvensional

AspekKPR KonvensionalKPR Syariah
SistemBunga tetap/mengambangMargin tetap (tanpa bunga)
CicilanBisa berubah sesuai bunga pasarFlat sepanjang tenor
DPLebih fleksibel, bisa rendahUmumnya lebih tinggi
PromoBanyak pilihan dari bankLebih terbatas
PrinsipKonvensionalSyariah (tanpa riba)

Mana yang Lebih Untung?

  • KPR Konvensional lebih cocok untuk mereka yang ingin fleksibilitas DP rendah, memanfaatkan promo bunga, serta tidak keberatan dengan risiko fluktuasi cicilan.
  • KPR Syariah lebih aman bagi yang ingin cicilan stabil, menghindari riba, serta siap dengan DP lebih besar di awal.

Strategi Memilih yang Tepat

Sebelum memutuskan, hitung simulasi cicilan sesuai kemampuan finansial. Bandingkan total pembayaran antara KPR syariah vs konvensional dalam jangka panjang.

(Baca Juga: Beli Rumah di 2025: Gimana Caranya Agar Tetap Masuk Akal?)

Selain itu, pastikan juga tujuan pribadi. Jika stabilitas cicilan penting, KPR syariah bisa jadi pilihan. Namun, jika ingin fleksibilitas promo, KPR konvensional bisa lebih menguntungkan.