Apakah Esports Bisa Jadi Karier Serius? Ini Pandangan Para Pro Player
Esports
Esports
Dulu, bermain game dianggap buang-buang waktu. Tapi sekarang, dunia sudah berubah — esports atau olahraga elektronik telah tumbuh menjadi industri bernilai miliaran dolar.
Dari turnamen global hingga sponsor besar, banyak pro player membuktikan bahwa esports bisa jadi karier serius dengan pendapatan yang tidak kalah dari atlet konvensional.
Esports: Dari Hobi Jadi Profesi
Esports adalah kompetisi video game profesional di mana pemain bertanding secara individu atau tim.
Permainan seperti Mobile Legends, Valorant, PUBG Mobile, hingga Dota 2 kini memiliki liga resmi, penonton jutaan, dan hadiah turnamen yang fantastis.
Menurut Newzoo, industri esports global diprediksi menghasilkan lebih dari $1,8 miliar pada tahun 2024, dengan Asia Tenggara menjadi salah satu pasar terbesar di dunia.
Di Indonesia, turnamen seperti MPL (Mobile Legends Professional League) dan PUBG Mobile Super League sudah disiarkan di televisi dan memiliki basis penggemar besar seperti olahraga nasional.
Bagaimana Pro Player Menghasilkan Uang?
- Turnamen dan Hadiah Kompetisi
Pemain profesional bisa mendapatkan ratusan juta hingga miliaran rupiah dari turnamen besar.
Contohnya, tim Indonesia seperti ONIC dan EVOS Esports sudah menjuarai turnamen internasional dengan hadiah ratusan ribu dolar. - Sponsorship dan Brand Partnership
Pro player sering menjadi wajah promosi produk teknologi, makanan, hingga fashion gaming. - Streaming dan Konten Digital
Banyak pemain membuka kanal YouTube atau Twitch untuk membangun personal branding.
Dengan jutaan views, mereka juga mendapat penghasilan tambahan dari iklan dan donasi. - Kontrak Tim dan Gaji Bulanan
Pro player terikat kontrak dengan tim profesional dan menerima gaji rutin layaknya karyawan.
Menurut Business Insider, rata-rata pro player esports bisa menghasilkan antara $2.000 hingga $15.000 per bulan, tergantung popularitas dan prestasi.
Pandangan Para Pro Player
🧠 Jess No Limit (Mobile Legends)
“Bermain game bukan hanya tentang kesenangan. Kalau ditekuni dan punya disiplin, ini bisa jadi profesi yang membanggakan.”
🔥 BTR Ryzen (PUBG Mobile)
“Pro player itu bukan cuma jago main, tapi juga profesional dalam manajemen waktu, latihan, dan mental. Karena tekanan di kompetisi itu besar banget.”
🎯 ONIC Kiboy (Mobile Legends)
“Kalau mau sukses di esports, jangan cuma lihat uangnya. Harus cinta sama proses dan siap dikritik.”
Pandangan mereka menunjukkan bahwa esports bukan sekadar permainan, tapi juga dunia kerja penuh dedikasi dan ketekunan.
Tantangan Jadi Pro Player
- Persaingan Ketat
Hanya sebagian kecil gamer yang bisa mencapai level profesional. - Kesehatan Mental dan Fisik
Latihan berjam-jam di depan layar bisa memicu stres dan kelelahan. - Karier Pendek
Usia produktif pro player biasanya hanya sampai pertengahan 20-an. - Stigma Sosial
Masih banyak orang tua yang menganggap karier di dunia game tidak punya masa depan.
Meski begitu, semakin banyak lembaga pendidikan dan pemerintah yang mulai mendukung ekosistem esports melalui pelatihan, beasiswa, dan regulasi profesional.
Esports Sebagai Karier di Indonesia
Esports di Indonesia berkembang pesat sejak pandemi COVID-19. Banyak pemain muda yang menjadikan gaming sebagai jalan karier.
Bahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama PB ESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) sudah mengakui nya sebagai cabang olahraga resmi.
Dengan dukungan industri, sponsor, dan komunitas yang makin besar, karier esports kini lebih terstruktur dan menjanjikan.
Tips Buat Kamu yang Ingin Jadi Pro Player
- 🎮 Fokus pada satu game dan kuasai mekaniknya.
- 🧠 Bangun mental kompetitif dan disiplin waktu.
- 📈 Ikut turnamen kecil untuk pengalaman.
- 🤝 Gabung komunitas atau tim semi-pro.
- 📱 Bangun personal branding di media sosial.
Konsistensi dan sikap profesional adalah kunci utama.
Bermain game bisa jadi hobi, tapi untuk jadi karier — dibutuhkan kerja keras yang sama seriusnya dengan profesi lain.
Kesimpulan
Esports sebagai karier bukan lagi impian. Ini adalah profesi nyata dengan peluang besar bagi mereka yang punya dedikasi, disiplin, dan semangat kompetitif.
Namun, seperti semua karier, esports juga butuh keseimbangan — antara ambisi, kesehatan, dan kehidupan nyata.
(Baca Juga: Crying Therapy: Air Mata Sebagai Bentuk Healing Alami)
